Setelah transplantasi ginjal babi, pria ini dinyatakan meninggal

banner 468x60

TANGERANGNEWS.com- Nasib tragis yang dialami Rick Slayman, 62 tahun, pria asal Weymouth, Massachusetts, Amerika Serikat, dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu, 11 Mei 2024, setelah ia baru saja menjalani operasi transplantasi ginjal babi.

Reuters News Selasa 14 Mei 2024 Slayman menjadi orang pertama yang menerima transplantasi ginjal babi, operasi tersebut dilakukan pada Maret 2024 dan memakan waktu empat jam.

banner 336x280

“Keluarga kami sangat sedih atas meninggalnya Rick tercinta kami secara tiba-tiba, namun kami sangat terhibur mengetahui bahwa dia menginspirasi begitu banyak orang,” kata keluarga Slayman dalam sebuah pernyataan.

Rumah Sakit Umum Massachusetts di Boston mengatakan tidak ada indikasi kematian mendadak Slayman disebabkan oleh transplantasi.

Pada tahun 2018, seorang pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir menjalani transplantasi ginjal di rumah sakit yang sama setelah tujuh tahun menjalani dialisis, tetapi organ tersebut rusak setelah lima tahun dan dia kembali menjalani perawatan dialisis.

Ginjal babi yang ditransplantasikan ke Slayman disediakan oleh eGenesis dari Cambridge, Massachusetts. Ginjal berasal dari babi yang direkayasa secara genetik untuk menghilangkan gen yang berbahaya bagi manusia penerimanya dan menambahkan gen tertentu dari manusia untuk meningkatkan kompatibilitas.

Selain itu, virus yang ditularkan melalui babi yang berpotensi menginfeksi manusia juga telah diinaktivasi.

Eksperimen transplantasi ginjal ini awalnya dilakukan pada monyet dengan rata-rata kelangsungan hidup 176 hari. Faktanya, para peneliti melaporkan di jurnal Nature pada bulan Oktober bahwa mereka menemukan kasus-kasus yang berusia lebih dari dua tahun.

Pasien juga diberikan obat yang digunakan untuk mencegah penolakan organ babi oleh sistem kekebalan, termasuk antibodi eksperimental yang disebut tegorubart yang dikembangkan oleh Eledon Pharmaceuticals (ELDN.O).

Selain itu, proses transplantasi organ hewan ini sudah dilakukan pada Januari 2022, yaitu jantung babi hasil rekayasa genetika kepada seorang pria berusia 57 tahun yang mengidap penyakit jantung terminal, sayangnya pria tersebut meninggal dua bulan kemudian.



Quoted From Many Source

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *